Akademik

Terkait pembelajaran dan suasana akademik, setiap dosen diberikan otonomi mengembangkan keilmuannya melalui kelompok bidang kajian bidang ilmu yang terdiri dari knowledge, kajian bidang learning tools knowledge dan kajian bidang content pedagogical. Hal ini diaktualisasikan dalam bentuk:

  1. Pelaksanaan riset atau penelitian Kelompok Bidang Keilmuan yang telah difasilitasi oleh STAI Nurul Islam Mojokerto melalui skim penelitian Pembinaan Kelompok Kajian Bidang Keilmuan (PKKBK).
  2. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat hasil riset PKKBK baik di masyarakat, lembaga keuangan maupun di sekolah.
  3. Pelaksanaan diskusi keilmuan untuk mengembangkan kemampuan keilmuan dosen melalui diskusi yang dilaksanakan secara terjadwal bertempat di ruang kerja / gedung serbaguna STAI Nurul Islam Mojokerto.
  4. Untuk mengembangkan otonomi keilmuan dosen, program studi mendorong setiap dosen untuk memanfaatkan berbagai peluang kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat baik yang dibiayai oleh Diktis secara bersaing, baik melibatkan dosen prodi maupun melibatkan dosen prodi lain yang relevan.
  5. Prodi mendorong kepada dosen untuk terlibat secara aktif dalam berbagai organisasi profesi untuk mendukung dan mengembangkan keilmuannya secara berkelanjutan, seperti melalui Badan Standarisasi dan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) maupun badan / asosiasi lainnya yang sesuai. Melalui keterlibatan dalam berbagai asosiasi tersebut merupakan peluang berharga bagi setiap dosen untuk memperluas akses penguatan komunitas akademis sebagai wahana untuk mengembangkan keahlian keilmuannya maupun penentu kebijakan.

Untuk  mengembangkan  kebebasan  akademik  para  dosen,  maka  upaya Program Studi yang dilakukan yaitu:

  1. Mendorong para dosen untuk melakukan studi baik secara individual maupun secara kelompok dengan memanfaatkan bantuan dana dari Diktis maupun secara mandiri, atau bahkan disponsori oleh pihak luar, seperti perusahaan swasta, pemerintah daerah dan sebagainya.
  2. Mendorong para dosen untuk melakukan pertukaran pandangan atau pikiran melalui berbagai kegiatan seperti seminar, simposium, konferensi, diskusi panel dan sebagainya.

Program Studi memberikan kebijakan diantaranya:

  1. Setiap dosen diberikan otonomi untuk mengembangkan mata kuliah yang diampuh        sesuai dengan perkembangan keilmuan, kemudian hasilnya disampaikan dalam workshop internal program studi.
  2. Dosen yang tergabung dalam peer-teaching dianjurkan untuk mengembangkan keilmuan melalui keikutsertaan dalam seminar / lokakarya / penataran / workshop, dll.
  3. Dosen difasilitasi perangkat internet di masing-masing ruang dosen untuk keperluan pengembangan keilmuan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
  4. Materi diskusi dalam perkuliahan mahasiswa diarahkan menggunakan literature secara onlie melalui jurnal bereputasi dan buku-buku penunjang yang relevan selain bahan ajar / modul yang telah ditetapkan.
  5. Dosen dapat memberikan tugas pada mahasiswa untuk ambil bagian dalam kegiatan seminar, lokakarya, penataran, dll yang bertujuan membelajarkan mahasiswa dalam mengadakan even-even resmi.
  6. Apabila dosen mendapatkan hibah penelitian baik dari STAI Nurul Islam Mojokerto, Diktis, Kementerian atau lembaga donor lainnya, mahasiswa dilibatkan sebagai tim peneliti yang sekaligus judul penelitian mahasiswa dapat disesuaikan sehingga mahasiswa mendapat pengalaman mengolah data sekaligus dapat lebih cepat menyelesaikan skripsinya.
  • Keterlibatan Dosen dan mahasiswa dalam organisasi profesi dapat membantu mahasiswa dalam berprestasi dibidang spesifikasi prodi maupun akademik.

Selanjutnya, terkait dengan keberhasilan misi pembelajaran tentunya didukung oleh suasana akademik yang kondusif. Penciptaan suasana akademik yang kondusif dapat dilakukan dengan menyediakan sarana-prasarana pendukung yang cukup sehingga interaksi dosen dengan mahasiswa dapat terpelihara baik di dalam maupun di luar kampus.

Pelaksanaan perkuliahan dilaksanakan di 6 ruang kuliah, dimana pada setiap ruang tersedia sekitar 20-35 kursi kuliah, 1 meja dosen, 1 kursi dosen, 1 white board, serta 1 LCD projector. Rata-rata penggunaan ruangan adalah 5 jam per hari dan penggunaannya diatur oleh bagian akademik. Mata kuliah praktek dilaksanakan di satu laboratorium yaitu lab. Perpustakaan STAI Nurul Islam Mojokerto.

Untuk kelancaran proses belajar mengajar di prodi juga didukung oleh tersedianya internet (hot-spot) dengan bandwidth 2,5 Mbps yang berada di gedung utama / aula yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan keilmuannya. Kelancaran proses belajar mengajar juga didukung oleh ketersediaan bahan bacaan di ruang baca seperti buku teks, jurnal nasional, jurnal internasional, skripsi, tesis dan disertasi serta koleksi digital pada repository di laboratorium prodi yaitu Perpustakaan STAI Nurul Islam Mojokerto.

Interaksi akademik antara dosen dengan mahasiswa terjadi pada dua lokasi yang berbeda. Pertama kegiatan ilmiah atau akademik mahasiswa yang dirancang oleh dosen dalam perkuliahan berupa tugas/praktik penulisan dan penyajian makalah atau laporan bacaan terkait dengan mata kuliah tertentu, baik bersifat perorangan ataupun kelompok dan dinilai oleh dosen yang bersangkutan. Kedua, interaksi akademik yang dilakukan di luar kelas dengan suasana yang lebih informal. Mahasiswa dan dosen dapat terlibat dalam bentuk diskusi dalam kelompok-kelompok bidang minat (KBM), bimbingan penugasan dan pembekalan materi seperti PKL.

Sedangkan interaksi akademik antar mahasiswa dapat terjadi di dalam kelas dan di luar kelas. Interaksi akademik antar mahasiswa di dalam kelas meliputi

bentuk presentasi. Selain itu, diskusi juga dapat dilakukan di luar jam kuliah sebagai salah satu bentuk interaksi akademik antar mahasiswa di luar ruang kelas, seperti mengerjakan tugas, mengerjakan laporan, dll.

Interaksi antar dosen dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, dengan keterlibatan sejumlah dosen dalam tm pengajar suatu mata kuliah. Dengan adanya tim pengajar maka materi-materi perkuliahan dapat lebih dipahami dan dijelaskan dengan mendalam. Kedua, interaksi akademik antar dosen juga terjadi pada pelibatan sejumlah dosen dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan keterlibatan semacam itu maka terjadi proses transfer ilmu pengetahuan dan wawasan dari dosen senior kepada dosen junior. Ketiga, melalui kegiatan-kegiatan penunjang akademik seperti seminar, lokakarya, diskusi, pelatihan, konferensi dan kuliah umum yang diselenggarakan jurusan, fakultas dan universitas. Melalui kegiatan-kegiatan semacam itu maka para dosen akan mendapat pemahaman tentang pengetahuan, wawasan kinerja manajerial pelaksanaan kegiatan atau acara. Selain itu interaksi antar civitas academia juga bisa terjadi melalui kegiatan pembinaan dan pengembangan bakat mahasiswa di bidang ekstrakurikuler atau unit kegiatan mahasiswa (UKM) seperti kesenian, olahraga dan lainnya yang diselenggarakan secara terpusat di tingkat sekolah tinggi dan kegiatan keagamaan seperti ibadah bersama yang dilaksanakan oleh masing- masing organisasi keagamaan mahasiswa, yang juga melibatkan para dosen, pegai dan staf pimpinan lembaga.

Rancangan  menyeluruh  untuk  mengembangkan  suasana  akademik  yang kondusif untuk pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang kondusif baik dalam proses pembelajaran, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat,  adalah berupa konsep saling asah, asuh dan asih serta Tut  Wuri Handayani. Dalam hal proses pembelajaran, dosen bukanlah pemberian informasi tunggal. Dosen lebih memposisikan diri sebagai fasilitator, teman belajar, partner diskusi  dan  motivator.  Dalam  penelitian,  dosen  berperan  sebagai  konsultan kontekstual, yang berarti memberikan bimbingan sesuai konteks kajian yang belum dipahami mahasiswa. Dalam pengabdian kepada masyarakat sangat diperlukan

konsep Tut Wuri Handayani yang mampu membangun prakarsa mandiri jika ada kegiatan bersama, serta mampu memotivasi untuk melakukan suatu kegiatan. Konsep tersebut dapat dilaksanakan pada setiap kegiatan, seperti seminar, simposium, diskusi maupun kegiatan ekstrakurikuler.

Keikutsertaan sivitas akademika dalam kegiatan akademik (seminar, simposium, diskusi, eksibisi) di kampus

Kegiatan akademik (seminar, simposium, diskusi, eksibisi) rutin diadakan dan melibatkan sivitas akademika. Dalam kegiatan kuliah umum dan seminar dalam rangkat meningkatkan wawasan keilmuan para mahasiswa diwajibkan untuk berpartisipasi aktif dan berhak atas perolehan setifikat. Mengikutsertakan mahasiswa dalam penelitian dosen dan penulisan karya lmiah yang dipresentasikan di dalam seminar atau diterbtkan dalam jurnal-jurnal ilmah, keterlibatan penuh mahasiswa sebagai panitia dalam pelaksanaan seminar-seminar yang diadakan oleh prodi, seperti studium generale dan seminar penelitian oleh mahasiswa dan dosen merupakan upaya untuk menghidupkan suasana akademik.

Pengembangan Kepribadian Ilmiah

Kepribadian ilmiah bagi sivitas akademika dapat dikembangkan melalui kegiatan pendidikan dan penelitian. Untuk mengembangkan kepribadian ilmiah dosen dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk meningkatkan pengetahuan sesuai bidang ilmunya melalui pendidikan yang lebih tinggi, mengikuti kegiatan kursus singkat dan pelatihan penyusunan karya ilmiah dan buku ajar. Kepribadian ilmiah mahasiswa dapat dikembangkan melalui kegiatan perkuliahan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Mahasiswa diperkenalkan bagaimana menumbuhkan sikap ilmiah dalam menyelesaikan tugas, membuat makalah, menyampaikan presentasi, diskusi dan kegiatan praktik di perpustakaan atau kegiatan kuliah lapangan. Pengembangan perilaku ilmiah dalam melaksanakan penelitian misalnya dengan seobjektif mungkin mengolah data penelitian dan melaporkannya, mampu memanfaatkan peralatan sesuai dengan fungsinya dan menggunakan instrumen yang handal dan sahih.

Hasil Pembelajaran

  1. Kompetensi yang tercapai dibandingkan dengan yang diharapkan. Tingkat capaian kompetensi dibandingkan dengan yang diharapkan dapat diukur melalui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diraih oleh mahasiswa.
  2. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan. Kompetensi yang dicapai oleh lulusan diharapkan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfatan lulusan. Karena Prodi Perpusinfo belum memiliki lulusan, maka Prodi belum memiliki data tentang pemanfaatan lulusan. Namun untuk kegiatan praktek lapangan berdasarkan sumber informasi dari praktikan bidang pekerjaan perpustakaan akan sangat mudah terserap sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Telah banyak mahasiswa yang masih berkuliah yang mendapatkan tawaran bekerja di lembaga-lembaga perpustakaan baik sekolah ataupun institusi lainnya.
  3. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan). Tingkat capaian kompetensi dibandingkan dengan yang diharapkan dapat diukur melalui nilai IPK yang diraih oleh mahasiswa.  Predikat  yang  telah  dicapai  oleh  mahasiswa adalah Sangat Memuaskan.