Muhammad Qoolili Zailani, M.Pd. Terpilih sebagai Ketua Prodi PAI STAI Nurul Islam

Mojokerto – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Islam Mojokerto kembali mencatat sejarah penting dalam pengembangan kelembagaan dengan melaksanakan pemilihan Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sabtu, 10 Juni 2023. Pemilihan ini merupakan bagian dari rangkaian strategis pembukaan program studi baru di lingkungan STAI Nurul Islam yang telah mendapatkan izin operasional, sekaligus sebagai upaya memperkuat tata kelola akademik berbasis nilai-nilai pesantren.

Pemilihan yang digelar di kampus STAI Nurul Islam tersebut dihadiri oleh Ketua STAI Nurul Islam, KH. Ahmad Siddiq, S.E., M.M., jajaran pimpinan STAI, serta seluruh fungsionaris Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam. Suasana kegiatan berlangsung khidmat, penuh semangat kolegial, dan mencerminkan semangat sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dan pesantren sebagai induk pembina.

Dalam sambutannya, Ketua STAI menyampaikan bahwa pembentukan Prodi PAI bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan administratif atau kuota pembukaan program studi, melainkan sebagai manifestasi dari amanah Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam dalam mencetak generasi pendidik Islam yang kompeten, berakhlak mulia, dan memiliki visi kebangsaan yang kuat. “PAI adalah jantung dari pendidikan keislaman. Kami ingin Prodi ini menjadi representasi dari wajah Islam yang rahmatan lil ‘alamin, yang mampu berdialog dengan zaman dan tantangan global,” ungkap beliau.

Melalui proses musyawarah mufakat yang melibatkan berbagai unsur pimpinan dan perwakilan Yayasan, nama Muhammad Qoolili Zailani, M.Pd. mengemuka sebagai figur yang dipercaya untuk memimpin Prodi PAI. Dengan latar belakang akademik di bidang pendidikan dan pengalaman aktif dalam dunia pesantren, beliau dinilai memiliki kapasitas kepemimpinan, integritas moral, serta pemahaman institusional yang baik dalam membangun fondasi awal Prodi PAI.

Dalam pernyataan usai terpilih, Muhammad Qoolili menyampaikan rasa syukur dan tanggung jawab besar atas amanah yang diberikan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi tim, semangat pengabdian, dan ketekunan dalam membangun Program Studi yang baru. “Kita akan mulai dari pondasi yang kuat, dengan semangat khidmah dan orientasi mutu. Semoga Prodi PAI ini menjadi jalan lahirnya para guru dan pendidik Islam yang istiqamah dan relevan di tengah dinamika masyarakat,” ujar beliau.

Ia juga menyampaikan bahwa langkah awal yang akan dilakukan mencakup penyusunan struktur pengelola prodi, penguatan perangkat kurikulum berbasis KKNI dan OBE, serta pemetaan sumber daya dosen dan mitra kerja sama pendidikan. Dalam waktu dekat, ia berencana menginisiasi program pembinaan awal bagi calon mahasiswa PAI agar memiliki orientasi nilai dan kesiapan akademik yang kokoh.

Segenap fungsionaris Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam juga menyambut baik hasil pemilihan tersebut. Dalam pernyataannya, perwakilan Yayasan menyampaikan bahwa dukungan penuh akan diberikan dalam proses pengembangan Prodi PAI, baik dalam aspek SDM, fasilitas, maupun arah kebijakan. “PAI harus menjadi etalase nilai-nilai pesantren yang ilmiah dan solutif. Kami yakin sinergi antara Yayasan dan STAI akan mempercepat tumbuhnya Prodi ini menjadi unggulan,” ucap salah satu fungsionaris Yayasan.

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan bagian dari rencana strategis pengembangan prodi-prodi berbasis keislaman dan kependidikan di STAI Nurul Islam Mojokerto. Ke depan, prodi ini ditargetkan menjadi pusat pengembangan pendidikan Islam integratif yang mampu menjawab kebutuhan lembaga pendidikan dasar, menengah, dan masyarakat luas.

Dengan kepemimpinan baru, harapan besar pun dititipkan. Tidak hanya untuk membangun sistem administrasi akademik yang rapi, tetapi juga menghidupkan budaya akademik yang progresif dan tetap berakar pada nilai-nilai tradisi pesantren. Prodi PAI diharapkan menjadi titik tolak lahirnya guru-guru Islam yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dan sosial.