Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada pelajaran IPS Kelas VIIIA SMP Negeri 9 Kota Mojokerto

Main Article Content

Chusnul Allimah

Abstract

Pembelajaran yang diterapkan oleh guru selama ini  adalah pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya jawab.  Pembelajaran ini masih berorientasi  pada hapalan dan belum mengeksplor kemampuan siswa. Dalam pembelajaran ini hasil yang dicapai belum optimal, hal ini terlihat dari rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa  dalam menganalisa permasalahan yang terjadi di sekitarnya.   Kemampuan merumuskan masalah, kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan membuat kesimpulan. Oleh karena itu peneliti memilih model pembelajaran berbasis masalah yang bertujuan  untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan pembelajaran pembelajaran berbasis masalah. Pendekatan  yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakaan dalam dua siklus. Penelitian  diawali dengan observasi, pelaksanaan siklus I dan pelaksanaan siklus II. Setiap siklus  diawali dengan perencanaan, kemudian dilakukan penerapan tindakan dan observasi, serta diakhiri dengan refleksi. Data hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut, keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah pada siklus I tergolong baik dengan skor penilaian 3.38, Pada siklus II tergolong baik dengan  skor penilaian 3.75. Terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II atau meningkat 10,9%.  Aktivitas siswa mengalami peningkatan, dengan skor penilaian pada siklus I skor penilaian 3,2. Pada siklus II skor penilaian 3,7, meningkat  15,6%  dari siklus I. Kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari hasil tes berpikir kritis siswa dan pengamatan aktivitas berpikir kritis siswa. Data hasil tes berpikir kritis siswa sebagai berikut,  nilai rata-rata siswa pada observasi awal adalah 59,4  nilai rata-rata siswa siklus I adalah 77,6  meningkat   30,6% dari observasi awal. Dan pada siklus II nilai rata-rata siswa 85,3 meningkat  9,9% dari siklus I. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, diketahui bahwa penerapan  pembelajaran berbasis masalah dapat merangsang rasa ingin tahu,  siswa aktif dalam proses pembelajaran,  mengembangkan kemampuan berpikir siswa, merumuskan masalah, memecahkan masalah, dan mampu membuat kesimpulan dengan ide/gagasaan baru solusi pemecahan masalah

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Article Details

How to Cite
Allimah, C. . (2023). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada pelajaran IPS Kelas VIIIA SMP Negeri 9 Kota Mojokerto. Nuris Journal of Education and Islamic Studies, 3(2), 76–90. https://doi.org/10.52620/jeis.v3i2.30
Section
Articles

References

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmani, Jamal ma’mur. 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Jogjakarta: Diva Press.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2011. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat saatuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Bandura, Albert. 1997. Social Learning Theory. Englewood Cliffs N.J. New York: Prentice Hall.

Departemen Pendidikan Nasional. Model Pembelajaran Terpadu IPS. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdikbud.

Ennis, R.H. 1987. A Taxonomy Of Critical Thinking Disposition and Abilities. In J.B. Baron and R.J Sternberg Teaching for Thinking. New York: Freeman.

Hadi, Sutrisno. 1986. Metodologi Research, Jogjakarta: Fakultas Teknologi Universitas Gajah Mada.

Ibrahim, M dan Nur, M. 2002. Pembelajaran berbasis masalah. Surabaya: Unesa University Press.

Ibrahim, Muslimin. 2012. Pembelajaran Berdasarkan Masalaah. Surabaya: Unesa University Press.

Kemmis and Taggart. 1990. The actioan Research Planner. Victoria. Deakin. Univ Press.

Kusnandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nur, Muhammad. 2011. Model Pembelajaran berbasis masalah. Surabaya: Pusat Sains Dan Matematika Sekolah Unesa.

Sapriya. 2012. Studi Sosial Konsep dan Model Pembelajaran. Bandung: Buana Nusantara.

Sapriya. 2012. Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kuaalitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sumaatmadja, N. 2005. Pengantar Ilmu Sosial. Bandung: Alumni.

Tim Pengembang Pembelajaran IPS. 2010. Panduan Pengembangan Pembelajaran IPS Terpadu. Kementrian Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.